Sabtu, 01 Maret 2014
Sabtu, 01 Desember 2012
Konsep Geometri dan Pengukuran Untuk Guru dan Calon Guru Sekolah Dasar. Penulis: Yoppy Wahyu Purnomo. Penerbit: UHAMKA PRESS
Buku yang berjudul “konsep geometri dan
pengukuran untuk guru dan calon guru sekolah dasar” ini bertujuan untuk
menambah literatur buku matematika elementer khususnya dalam bidang geometri
dasar dan pengukurannya. Sasaran buku ini adalah guru dan calon guru khususnya
mahasiswa PGSD yang menempuh matakuliah pendidikan matematika 3 atau mahasiswa
PGSD konsentrasi IPA/matematika yang menempuh matakuliah geometri dan
pengukuran. Selain itu, buku ini dapat dijadikan referensi tambahan untuk
matakuliah pendidikan matematika 2. Dengan demikian, buku ini dapat digunakan
sebagai sumber ajar oleh mahasiswa guna memperlancar dan menunjang proses
perkuliahannya. Di samping itu, asumsi penulis yang beranggapan bahwa
struktur kurikulum PGSD di perguruan tinggi terus dikembangkan, maka penulis
sengaja menyusun buku ini dengan runtutan materi yang urut dan struktur
berdasarkan logika bidang ilmu (content)
agar sesuai dengan perkembangan kurikulum.
Untuk melihat sajian isi buku dan daftar isi klik link berikut http://id.scribd.com/doc/115108045/Konsep-Geometri-dan-Pengukuran-Untuk-Guru-dan-Calon-Guru-Sekolah-Dasar
Sabtu, 04 Februari 2012
MATERI SMP/MTs KELAS 9: BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN
MATERI 9 SMP: BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN
Tolong untuk para reviewer untuk mengkritik dan memberi saran yang bersifat membangun untuk menjadikan materi ini layak dikonsumsi siswa
KLIK LINK INI UNTUK MENGUNDUHNYA
Kamis, 12 Januari 2012
Prosiding Seminar Nasional Matematika, EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Prosiding Seminar Nasional Matematika
Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 24 Juli 2011
Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 24 Juli 2011
EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(Eksperimentasi di Kelas XI SMAN 3 Kabupaten Wonogiri)
oleh
1). Yoppy Wahyu Purnomo, 2). Sumardi, 3) Sutarni
1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UHAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ps. Rebo, Jakarta Timur
2) & 3) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta
1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UHAMKA
Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ps. Rebo, Jakarta Timur
2) & 3) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa; (2) Untuk mengetahui apakah motivasi yang lebih tinggi lebih baik daripada motivasi yang lebih rendah terhadap hasil belajar siswa; (3) Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMAN 3 Wonogiri semester gasal tahun pelajaran 2007/2008. Sampel diambil secara cluster random sampling diperoleh 2 kelas yang dijadikan satu kelas eksperimen dan satu kelas untuk kontrol dengan jumlah keseluruhan 75 siswa. Hasil belajar siswa dibatasi pada kompetensi dasar Trigonometri. Metode pengumpulan data dengan tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan taraf signifikansi 5 %, kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa; (2) Motivasi tinggi memberikan hasil belajar lebih baik daripada motivasi sedang. Di sisi lain motivasi sedang sama hasil belajarnya dengan motivasi rendah; (3) Untuk semua kategori motivasi belajar, siswa menggunakan CTL lebih baik daripada konvensional. Di sisi lain, pada pembelajaran CTL maupun konvensional, motivasi tinggi lebih baik dari pada motivasi sedang dan sedang sama hasil belajarnya dengan motivasi rendah.
Kata kunci: Contextual Teaching and Learning (CTL), Motivasi Belajar, Hasil Belajar Matematika.
Baca selengkapnya dengan mengunduh link berikut ini.
http://www.scribd.com/doc/77969492/Efektivitas-Contextual-Teaching-and-Learning-Ctl
Rabu, 11 Januari 2012
KEEFEKTIFAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN COOPERATIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
JURNAL KEPENDIDIKAN UNY
Volume 41, Nomor 1, Mei 2011, hal. 37-54
Abstract
Volume 41, Nomor 1, Mei 2011, hal. 37-54
KEEFEKTIFAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING
DAN COOPERATIVE LEARNING
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Yoppy Wahyu Purnomo
Dosen PGSD FKIP UHAMKA
e-mail: yoppy.wahyu@yahoo.com . HP. 085293223063
Abstract
The purposes of this study are: (1) to find out which between the
study models can give the best mathematics learning results; (2) to find out
which student creativity categories can give the best mathematics learning
result; (3) to find out the interaction between the study models and student
creativities towards the results of learning. The results of learning in this
case are limited to the subject of Bangun Ruang Sisi Lengkung. The study
uses a quasi-experimental design by using two-way analysis of variance
with unequal cell sizes. The population of the study refers to all students of
Grade IX in the junior high schools in District Area 04 of the Sub-
Province of Wonogiri sampled into three classes of two schools through
stratified and cluster random sampling. Data are colllected by
documentation, questionnaire, and tests. Results of analyses with 0.05
level of significance and continued by double comparation test show: 1)
The guided discovery model and cooperative learning give the same
learning results but are better than the conventional model. (2) Students
with a higher creativity level in mathematics have better results than
students with a lower creativity level. (3) At the high creativity category
level, students show better results in guided discovery model than
cooperative learning and cooperative learning is better than the
conventional model. At the low and medium creativity level, guided
discovery model and cooperative learning model give the same learning
results but better than the conventional model. Besides, in the guided
discovery model, students with high creativity level do better than students
with medium creativity level and students with medium creativity level
have the same results as students with low creativity level. As with the
cooperative learning model and conventional model, students with high,
medium, and low creativity models show the same learning results.
Keywords: guided discovery model, cooperative learning model, creativity,
mathematics learning
Keefektifan Model Penemuan Terbimbing Dan Cooperative Learning Pada Pembelajaran Matematika
Langganan:
Postingan (Atom)