Sabtu, 01 Desember 2012

Konsep Geometri dan Pengukuran Untuk Guru dan Calon Guru Sekolah Dasar. Penulis: Yoppy Wahyu Purnomo. Penerbit: UHAMKA PRESS


Buku yang berjudul “konsep geometri dan pengukuran untuk guru dan calon guru sekolah dasar” ini bertujuan untuk menambah literatur buku matematika elementer khususnya dalam bidang geometri dasar dan pengukurannya. Sasaran buku ini adalah guru dan calon guru khususnya mahasiswa PGSD yang menempuh matakuliah pendidikan matematika 3 atau mahasiswa PGSD konsentrasi IPA/matematika yang menempuh matakuliah geometri dan pengukuran. Selain itu, buku ini dapat dijadikan referensi tambahan untuk matakuliah pendidikan matematika 2. Dengan demikian, buku ini dapat digunakan sebagai sumber ajar oleh mahasiswa guna memperlancar dan menunjang proses perkuliahannya. Di samping itu, asumsi penulis yang beranggapan bahwa struktur kurikulum PGSD di perguruan tinggi terus dikembangkan, maka penulis sengaja menyusun buku ini dengan runtutan materi yang urut dan struktur berdasarkan logika bidang ilmu (content) agar sesuai dengan perkembangan kurikulum.


Untuk melihat sajian isi buku dan daftar isi klik link berikut http://id.scribd.com/doc/115108045/Konsep-Geometri-dan-Pengukuran-Untuk-Guru-dan-Calon-Guru-Sekolah-Dasar

Sabtu, 04 Februari 2012

MATERI SMP/MTs KELAS 9: BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

MATERI 9 SMP: BAB 1 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN
Tolong untuk para reviewer untuk mengkritik dan memberi saran yang bersifat membangun untuk menjadikan materi ini layak dikonsumsi siswa
KLIK LINK INI UNTUK MENGUNDUHNYA

Kamis, 12 Januari 2012

Prosiding Seminar Nasional Matematika, EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Prosiding Seminar Nasional Matematika
Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 24 Juli 2011


EFEKTIVITAS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA 
 (Eksperimentasi di Kelas XI SMAN 3 Kabupaten Wonogiri)
oleh
1). Yoppy Wahyu Purnomo, 2). Sumardi, 3) Sutarni
1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UHAMKA 
Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ps. Rebo, Jakarta Timur
2) & 3) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMS
Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta
 

Abstrak



     Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar  siswa;  (2)  Untuk mengetahui apakah motivasi yang lebih tinggi lebih baik daripada motivasi yang lebih rendah terhadap hasil belajar siswa;  (3) Untuk mengetahui  interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar  siswa. Populasi penelitian ini adalah  semua  siswa  kelas XI SMAN 3 Wonogiri semester gasal tahun  pelajaran 2007/2008. Sampel diambil secara  cluster  random  sampling  diperoleh 2 kelas yang dijadikan  satu  kelas eksperimen dan  satu  kelas untuk kontrol dengan jumlah keseluruhan 75 siswa. Hasil belajar siswa dibatasi pada kompetensi dasar Trigonometri. Metode pengumpulan data dengan tes, angket,  dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan taraf signifikansi 5 %,  kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Pendekatan CTL lebih baik daripada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa; (2) Motivasi tinggi memberikan hasil belajar lebih baik daripada motivasi sedang. Di sisi lain motivasi sedang sama hasil belajarnya dengan motivasi rendah; (3) Untuk semua kategori motivasi belajar, siswa menggunakan CTL lebih baik daripada konvensional. Di sisi lain, pada pembelajaran CTL maupun konvensional, motivasi tinggi lebih baik dari pada motivasi sedang dan sedang sama hasil belajarnya dengan motivasi rendah.

Kata kunci: Contextual Teaching and Learning (CTL), Motivasi Belajar, Hasil Belajar Matematika.


Baca selengkapnya dengan mengunduh link berikut ini.
http://www.scribd.com/doc/77969492/Efektivitas-Contextual-Teaching-and-Learning-Ctl

Rabu, 11 Januari 2012

KEEFEKTIFAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN COOPERATIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

JURNAL KEPENDIDIKAN  UNY
Volume 41, Nomor 1, Mei 2011, hal. 37-54

KEEFEKTIFAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING DAN COOPERATIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA 

Yoppy Wahyu Purnomo
Dosen PGSD FKIP UHAMKA
e-mail: yoppy.wahyu@yahoo.com . HP. 085293223063 

Abstract 
      The purposes of this study are: (1) to find out which between the study models can give the best mathematics learning results; (2) to find out which student creativity categories can give the best mathematics learning result; (3) to find out the interaction between the study models and student creativities towards the results of learning. The results of learning in this case are limited to the subject of Bangun Ruang Sisi Lengkung. The study uses a quasi-experimental design by using two-way analysis of variance with unequal cell sizes. The population of the study refers to all students of Grade IX in the junior high schools in District Area 04 of the Sub- Province of Wonogiri sampled into three classes of two schools through stratified and cluster random sampling. Data are colllected by documentation, questionnaire, and tests. Results of analyses with 0.05 level of significance and continued by double comparation test show: 1) The guided discovery model and cooperative learning give the same learning results but are better than the conventional model. (2) Students with a higher creativity level in mathematics have better results than students with a lower creativity level. (3) At the high creativity category level, students show better results in guided discovery model than cooperative learning and cooperative learning is better than the conventional model. At the low and medium creativity level, guided discovery model and cooperative learning model give the same learning results but better than the conventional model. Besides, in the guided discovery model, students with high creativity level do better than students with medium creativity level and students with medium creativity level have the same results as students with low creativity level. As with the cooperative learning model and conventional model, students with high, medium, and low creativity models show the same learning results.

Keywords: guided discovery model, cooperative learning model, creativity, mathematics learning
Keefektifan Model Penemuan Terbimbing Dan Cooperative Learning Pada Pembelajaran Matematika